PROLOG
Persahabatan…
Kata-kata yang biasa ku dengar namun apa jadi nya jika yang di sebut sahabat itu adalah seperti ini…
Pernah dengar kata pengkhianatan… memang sakit rasanya namun inilah hidup harus dijalani dunia memang kejam di satu sisi namun ada kalanya kita bahagia di suatu saat.
Seperti halnya kehidupan ini, lebih tepatnya kehidupanku banyak hal yang menjadi pelajaran hidupku didunia ini…
FOREVER WITH YOU…
Mengapa..
Kan slalu ada goncangan ombak
Dalam setiap ikatan..
Sepotong lagu yang membuatku terharu, kini aku ditinggalkan sahabat sahabat terbaiku.
“good bye.. Sintia.. Diana.. Bella kita pasti kan bertemu lagi suatu saat nanti.. PASTI..”
Ucapku pada ketiga sahabatku, sambil menagis.
“Crystal.. Aku yakin kita pasti akan bertemu lagi, jadi kamu jangan bersedih sebagai tanda persahabatan kita ber-4 kalian ku beri kalung hati ini, jangan bersedih lagi!” hibur diana kepadaku…
Malam itu terakhir kali ku melihat sahabat-sahabatku di acara perpisahan SMP.
Waktu terus berganti akhirnya aku masuk SMA..
“hai.. Namamu siapa?” sapa salah satu siswi, namun aku tak menghiraukannya. aku masih duduk di salah satu kursi di kelas sambil memegang kalung pemberian Diana itu. Pelajaran pun dimulai, aku yang duduk membisu itu masih tampak sedih. dia menyapaku lagi..
“namamu siapa? Aku boleh kenalan nggak namaku sintia aurora panggil aja aku tia” ucapnya sambil mengulurkan tangan.
“namaku crystal lilia dandlev, panggil aku crystal” jawabku dingin.
“ngomong-ngomong benda apa yang kamu pegang?” tanya nya. Sontak aku kaget dengan pertanyaan nya.
“oh.. Ini kalung pemberian teman SMP ku, dia itu adalah teman terbaikku. eh.. kamu kok gampang banget sih bergaul sama yang lainnya. Nggak kangen kah sama temen SD-mu?” jawabku penasaran
“kangen sih… Tapi mau gimana lagi kan kita sudah nggak ketemu lagi, dan juga aku nggak perlu bersedih lagi karana aku yakin kita pasti ketemu lagi kok…” jawabnya dengan nada menasehati.
Waktu terus berlalu pelajaran Matematika Al-Jabar akhirnya selesai ditandai dengan bunyi bel sekolah. Aku langsung pergi ke kantin dan memikirkan hal yang tadi dia omongkan, kebetulan aku lagi duduk sendiri sambil melamun.
“hai, gue boleh duduk di meja loe nggak?” tanya anak itu. Tampaknya dia anak dari jakarta logatnya keliatan banget.
“boleh kok, duduk aja” jawabku.
“namamu siapa? Kok sendirian, ku pesan kan makanan ya?” tanyanya.
“namaku crystal lilia dandlev, nggak terima kasih, namamu siapa?” jawab ku mulai terbiasa
“namaku patricia laura belatrix, nanti siang kamu ada acara nggak? kalau nggak ada kerumahku aja kebetulan sepupuku mau datang” tanyanya.
“boleh!!” jawabku yang mulai akrab dengan Laura aku sudah mulai berkhayal jika nanti aku bersahabat dengan laura.
Waktu terus bergulir sebentar lagi waktu yang dijanjikan telah tiba, kita sudah janjian di dekat Halte Bus.
“laura kemana sih? Kok lama banget” tanya ku dalam hati sambil melihat jam tangan ku yang berwarna biru. Memang kali ini aku memakai jaket warna biru dan sepatu flat warna coklat juga topi beat box dan kacamata, juga celana jeans yang hampir semua berwarna biru, untuk mengatasi cuaca yang begitu dingin.
“Sorry, aku telat!!” ucapnya.
“ya, ku maafin miss trendy!!” celoteh ku. Gayanya memang trendi abis, dia pakai sepatu high hils yang tingginya kira-kira 3 cm. Terus stocking juga rok mini diatas lutut dia juga pakai tank top yan ditutupi pakai jaket tak berlengan dan sarung tangan juga topi lebar yang hampir semuanya warna pink.
“Sudah yuk, kita ke rumah ku sebelum itu ku dandani kamu sebelum sepupu ku datang, biar kelihatan perfect” ucapnya. Di perjalanan ternyata dia membawa mobil pribadinya yang berwarna pink.
“Laura, memangnya sepupumu itu perempuan kah?” tanyaku
“Bukan, dia laki-laki seumuran kita” jawabnya sambil tersenyum.
Akhirnya sampai juga dirumah Laura yang super megah. Tak lama aku diajak masuk ke rumahnya yang besar tampak pelayan-pelayan sedang sibuk berlalu-lalang.
“lihat ini!!” perintah laura kepadaku, aku terkagum-kagum dengan isi lemari laura yang sebesar itu. Rak-raknya terisi dengan bermacam pernak pernik super mewah. Dress yang tampak begitu serasi. Dan aku dipersilahkan untuk mencobanya satu persatu. Dan tidak itu saja kamar laura berisi benda-benda yang mewah dan elegan, sehingga orang yang didalamnya merasa tak mau keluar kamar.
Setelah memilih-milih baju yang akan ku kenakan nanti, akhirnya kuputuskan memilih sepatu high heels warna biru 8 cm, stocking warna biru dan rok mini 6 cm di atas lutut bajunya hem tak berlengan warna biru. Untuk aksesorisnya sarung tangan warna selengan berwarna biru dan make up nya kupilih warna natural dan untuk riasan rambut kupilih di urai dengan bando berwarna biru dengan poni yang ku kesampingkan.
Sementara laura memilih sepatu high heels warna pink 3cm, rok mini 6 cm diatas lutut, bajunya baju kaus bergambar angry bird. Untuk aksesorisnya jam tangan warna pink dan make up natural dan riasan rambut diurai dengan pita sebagai hiasannya.
“kita foto dulu, biar nggak ketinggalan moment yang istimewa ini!!” seru laura sambil mengambil kamera dari tasnya yang berwarna pink.
“ayo…” ucapku.
“cheese…!” seru kami berdua.
“tok..tok..tok..” tiba- tiba dari arah pintu terdengar bunyi ketukan.
“laura.. Kamu ada di dalam kah..” ucap suara yang terdengar dari depan pintu.
“masuk..” ucap laura.
Saat anak itu masuk dan melihat crystal, anak itu ter bengong dan di kaget kan oleh suara laura
“hei, bengong bengong aja, gimana kabarmu? Ini kukenalkan temenku namanya crystal!!” ucap laura.
“oh.. Ia baik-baik aja kok” ucap anak itu.
“crystal lilia dandlev panggil aja aku crystal” ucap crystal memperkenalkan diri.
“namaku kelvin bellatrix panggil aja aku kelvin” ucap anak itu yang ternyata bernama kelvin.
“oh.. Iya aku hampir lupa, hari ini sebenarnya aku mau traktir kamu pat*, tapi karna ada crystal jadi kalian berdua boleh ikut makan di restoranku.” ucap kelvin sok akrab.
“jadi kelvin punya rumah makan pat?” ucapku sambil berbisik pada pat.
“ya, dia punya restoran korean food di sekitar sini.” ucap laura/pat.
Akhirnya kami pun berangkat menggunakan mobil sport mewah milik kelvin. Ditengah perjalanan kelvin bertanya padaku sambil berbisik.
“kamu tau nggak makanan ter favorit korea di indonesia” ucap kelvin.
“tau donggg, kim-chi kan!!” jawabku.
Kami berduapun asik sendiri ngobrol di belakang tak terasa sudah waktunya aku pulang namun aku memutuskan untuk menginap di rumah laura beberapa hari. Malamnya kami bertiga menghabiskan waktu untuk barbeque-an dihalaman rumah pat yang cukup luas. Di kamar pat, aku dan pat berbicara tentang sekolah SMP dulu,
“Ehm, ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum…?” tanyaku pada laura.
“sudah sih tapi sekarang sudah putus, namanya Albert, kamu..?” jawab laura sambil tersenyum. Ternyata didepan pintu ada kelvin yang kebetulan lewat di kamar laura. Karna kejailanya diapun nguping.
“belum, sih tapi kalau ada yang nembak juga silahkan..” jawab ku.
“oh.. Jadi crystal belum punya pacar.. bagus..” ucap kelvin di depan pintu dan langsung pergi ke kamarnya.
“sudah kita tidur, besok kan mau sekolah sekalian kita langsung shoping habis pulangnya.. Ok..” tawarnya sambil menarik selimut bergambar angry bird itu.
“baiklah….”jawabku sambil memeluk boneka doraemon.
Paginya kita berdua pergi menggunakan mobil sport warna biru milik ku yang diberikan pat sebagai tanda persahabatanya. Oh.. Iya kita berdua sekolah di School Education for Tween, di sekolah ini kita bebas pakai seragam apa aja pada hari selasa sampai sabtu, jadi hari ini aku memilih pakai sepatu high heels 4 cm, celana jeans, tank top dan syal serta topi lebar, kacamata, jam tangan, gelang dan cincin yang hampir semuanya berwarna biru serta rambut yang separuh diikat.
Sementara laura memakai sepatu flat, stocking, rok mini berbahan jeans, ikat pinggng, baju HEM tanpa lengan, bando yang semuanya berwarna pink dan rambut yang diurai. Pelajaran pun dimulai, pelajaran pertama sciene setelah beberapa lama kemudian pelajaran pun sudah selesai waktunya pulang. Memang pelajaran di sekolah ini hanya 1 pelajaran per hari jadi muridnya nggak bakalan strees karna mikirin tugas. Kita pun berangkat menuju Zuper Big Mall, disana banyak dress code, aksesoris, salon, dll yang berhubungan dengan kecantikan.
Pertama kita menuju ke penjualan sepatu, banyak sepatu yang bagus-bagus, namun pilihanku jatuh pada sepatu high heels 6 cm berwarna silver dan gold yang ditaburi dengan glitter, sementara laura memilih sepatu boot panjang berbahan catoon berwarna pink yang dihiasi bulu-bulu di atasnya dan high heels yang sama dengan punya ku.
Lalu kita menuju ke toko baju, banyak yang menarik perhatianku, laura pun demikian. Hingga aku memilih gaun berwarna emas dan silver dihiasi dengan gliter untuk menserasikan dengan sepatu yang tadi di beli. Sementara untuk baju rumah aku memilih hem tanpa lengan juga rok mini berbahan jeans, tank top dan jaket pesta, yang berwarna biru. Laura memilih celana jeans dan selebihnya mirip dengan punya ku.
Lanjut ke aksesoris, aku dan laura memilih gelang, kalung ,anting, dan bando yang serasi dengan bajunya. Akhirnya setelah berlama-lama di Zuper Big Mall, kita pun pulang membawa barang belanjaan yang begitu banyak dan langsung menghempaskan diri ke kasur.
“crys, sepertinya gaun itu cocok untuk mu” puji laura.
“terima kasih, ini juga karna kamu, kamu juga cantik kok!!” ucapku.
“bagaimana kalau kita pakai gaun ini di acara proom night nanti” ajak laura.
“bagus, aku ke dapur dulu ya ambil minum, kamu mau minum apa?” ucapku sambil bergegas pergi meninggalkan laura.
“ya, eh.. Susu aja deh biar cepet, kutunggu di ruang tengah ya…” ucap laura.
Setelah berapa lama…
“nih.. Ku ambil es susu, kamu nonton apa?” tanyaku.
“belum, aku tadi habis nungguin kamu, lama banget sih..” candanya.
“kalau mau cepet, ya.. Ambil sendiri!!” ucapku tak mau kalah.
“oh.. Iya aku mau jalan keluar dulu. Kamu mau ikut kah?” tawar nya.
“nggak, lagi nggak mood” jawabku enggan karna lagi asyik nonton film.
“yakin.. Gak mau ikut, ntar rugi loh..” ucapnya menggoda, namun aku tetap pada posisi semula.
“ya sudah kalau begitu, sekalian kamu jagain kelvin sana!”
Tanpa diduga kelvin mendengarkan percakapan mereka hanya senyum tertahan dari kedua bibirnya. Sementara aku masih sibuk menonton film, terlalu seru untuk di lewatkan he.. he.. he..
Deru mobil dita kembali menyala setelah 12 jam tertidur, kini tinggal aku dan kelvin di tempat seluas ini, namun kelvin masih dikamarnya, mungkin masih tidur. Aku pun meminum susu yang sudah tersedia dari tadi, akhitnya film itu iklan juga…
Ekor mataku melihat kelvin kedapur yang keluar dari kamarnya, heii.. Kenapa malah aku perhatikan dia.. Segera kufokuskan mataku kelayar yang berada di depanku.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
“PRANG..!” suara itu membuyarkan lamunanku tentang kelvin, segera ku cari arah sumber suara itu. Dan ternyata..
“KELVIIIIN…!!!”
Cerpen Karangan: Sahira Fara Nabila
Facebook: princess sahira
namaku sahira kalian boleh panggil aku rafa , terimakasih sudah membacanya mohon dukunganya ya untuk membuat cerpen yang lebih baik dari ini. thank you…

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Evan Fadhil Rabbani